Kisah 3 Butir Kurma-3 (Habis)


Dengan ditangkapnya Sunan Pakubuwono VI maka tahta kerajaan menjadi kosong. Untuk mengatasi hal tersebut, mengingat belum ada putra tertua dari permaisuri yang lahir, maka diputuskan yang menggantikan kedudukan sebagai raja adalah Pangeran Purbaya. Dengan demikian, ia adalah putra almarhum Sunan Pakubuwono IV dari permaisuri Gusti Kanjeng Ratu Kencono. Inilah makna “kurma” kedua yang menjadi raja. Jadi, ia adalah adik lain ibu dari Sunan Pakubuwono V. Pengangkatan Pangeran Purboyo itu sempat menimbulkan pertentangan, karena Panembahan Buminata, seorang putera Paku Buwono III yang sangat dihormati di kalangan Keraton Kasunanan, menuntut untuk diangkat menjadi raja. Namun hal itu dapat diatasi karena Belanda lebih menyetujui Purboyo sebagai pewaris tahta, dengan mempertimbangkan Pangeran Buminata sudah berusia tua.Penetapan Paku Buwono VII menjadi raja berlangsung pada usia 34 tahun pada 14 Juni 1830, menggantikan  asunan Paku Buwono VI yang diasingkan Belanda ke  Ambon. Semasa berkuasa, Keraton Kasunanan banyak kehilangan daerah-daerah mancanegara yang semuanya diambil oleh Pemerintah Hindia-Belanda dan sebagai gantinya Paku Buwono VII menerima ganti rugi berupa uang melalui perjanjian yang ditandatangani tanggal 22 Juni 1830.
Paku Buwono VII memerintah selama 27 tahun dengan meninggalkan dua orang puteri. la mangkat pada tanggal 10 Maret 1858. Paku Buwono VII juga dikenal dengan sebutan Sinuhun Purboo.
Dalam perjalanan waktu selama pemerintahan Sunan Pakubowono VII, putra Sunan Pakubuwono VI sudah beranjak remaja. Namun untuk menjaga keharmonisan kerabat, maka ditetapkan bahwa calon pengganti raja berikutnya adalah Pangeran Hangabehi, putri salah satu selir Sunan Pakubuwono IV bernama Mas Ayu Rantansari. Namun Sunan juga berjanji apabila Pangeran Hangabehi wafat sebelum dirinya meninggal dunia, maka yang menjadi raja adalah putra Sunan Pakubuwono VI, yaitu Gusti Raden Mas Duksino,
Atas dasar itulah maka sebagai raja baru di Kasunanan Surakarta adalah Pangeran Hangabehi dan bergelar Sunan Pakubuwono VII. Inilah yang menjadi “kurma” artinya 3 keturunan Sunan Pakubowono IV benar-benar menjadiraja di Surakarta.
Menurut saya, Sunan Pakubowono IV, selain bergelar Sunan Bagus, juga layak diberi julukan “raja manggala”, raja yang menurunkan raja. Suatu perjalanan kehidupan yang unik di balik nukilan sejarah Kasunanan Surakarta.

mas Ishar