Bentrok Suporter PSIS 6 Tewas


Mranggen Online - Dua orang yang terluka masih dirawat di Puskesmas Godong pasca suporter PSIS Semarang mengamuk setelah laga antara kesebelasan Persipur Purwodadi dan PSIS Semarang berakhir imbang 0-0, Minggu (5/5).
 
Kasatlantas Grobogan, AKP Tarkhim mengatakan belum ada informasi korban meninggal dalam bentrok suporter PSIS dengan warga Purwodadi. Seperti dilansir dari radioidola.FM, saat ini aparat TNI/Polri juga masih menunggu waktu yang tepat untuk mengevakuasi suporter PSIS yang ditahan warga desa Klampok, Godong, Grogoban.









Para suporter ini seperti diberitakan sebelumnya sempat menjarah rumah warga karena kelaparan. "Ulah suporter PSIS yang arogan dan brutal tersebut menjadi pemicu kemarahan warga sehingga mereka menghadang dan menyerang suporter PSIS," ungkap AKP Tarkhim, Senin (6/5).


Anggota TNI bersenjata lengkap juga terlihat sudah bersiaga di sepanjang jalan Raya Klampok, Godong, Grobogan. Sementara warga masih bertahan di tepi jalan dengan membawa senjata tajam dan batu. Hingga berita ini diturunkan, aparat masih berusaha menenangkan warga.


Imbas dari kericuhan tersebut, saat ini jalan menuju ke Godong ditutup sementara. Jalan alternatif yang bisa dilalui warga yang hendak melintas di wilayah tersebut dialihkan ke pertigaan Ketapang, Brati-Undaan-Kudus-Semarang atau sebaliknya. 







Ditemukan Barang Jarahan di Dalam Truk Suporter PSIS




Insiden bentrok suporter PSIS dan warga Godong, Grobogan, membuat prihatin banyak pihak. Saat melakukan evakuasi suporter di Stadion Tri Lomba Juang, Senin (6/5), Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Elan Subilan menyampaikan, bahwa insiden ini jangan sampai terulang. Apalagi pihaknya mendapatkan kabar, bahwa ada dugaan penjarahan yang dilakukan oleh kelompok suporter Semarang.

"Sebaiknya bisa menjadi pelajaran berharga bagi kelompok suporter. Jadilah suporter dewasa. Sepak bola itu membutuhkan 11 pemain saja, bukan ribuan warga. Kalau mau main sepak bola, latihan sepak bola," tegasnya. 

Ditambahkan, bahwa dalam proses evakuasi dari Godong hingga Semarang, suporter diangkut dengan tujuh truk Brimob dan Sabhara. Bahkan dalam perjalanan, pihak kepolisian juga dibantu oleh 11 Satuan Setingkat Kompi (SSK) TNI. Total ada sekitar 1.000 suporter yang baru bisa dievakuasi Senin (6/5), setelah tertahan beberapa jam di Godong, Grobogan. Di dalam truk suporter, pihaknya menemukan beberapa barang yang diduga hasil jarahan.

"Mereka yang berhasil dievakuasi kami beri arahan, sebelum dikembalikan ke rumah masing-masing. Untuk kasus hukumnya, kami serahkan ke Polres Grobogan, karena tempat kejadian perkara di sana," katanya.
Terkait jumlah korban suporter yang meninggal dunia, Kapolrestabes tidak bisa membeberkan data. 

Alasannya karena tempat kejadian perkara ada di Godong, Grobogan dan kabar korban masih simpang siur. 

"Yang kami evakuasi, ada sekitar 25 suporter luka-luka. Kebanyakan karena lemparan batu atau benda tumpul lain. Untuk perawatan, kami menyiapkan tempat di RSUD. Untuk selanjutnya koordinotor akan dipanggil, agar kejadian seperti ini tidak terulang," tandasnya.

Sementara dalam proses evakuasi di Tri Lomba Juang, di dalam truk suporter Semarang memang ditemukan beberapa barang yang diduga hasil jarahan. Barang-barang tersebut di antaranya gelas, piring, magic jar, panci, galon air mineral, keramik penampung air mineral, mini compo, sepatu dan lain-lain.
"Kasus seperti ini jangan sampai terulang, apalagi ada dugaan penjarahan," tandas Kombes Pol Elan Subilan.



Seratusan Motor Suporter PSIS Tertinggal di Purwodadi


Kurang lebih seratusan sepeda motor masih tertinggal di Polsek Godong, Purwodadi. Sedangkan yang dibakar ada sekitar 70-an, buntut bentrok antara suporter PSIS Semarang dan Persipur Purwodadi, Minggu (5/5) malam. Data tersebut masih belum valid karna sampai saat ini masih dilakukan pendataan oleh petugas. 

Hal itu disampaikan Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Elan Subilan di hadapan Camat se-kota Semarang dan ratusan suporter PSIS di GOR Mugas Jalan Tri Lomba Juang, Senin (6/5) siang.

"Ada sekitar 100-an sepeda motor disita, 70-an dibakar, saat ini anggota kami dan TNI sedang menyusul ke lokasi untuk menjemput ratusan suporter yang masih tertinggal di sana," kata Kombes Pol Elan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, hingga berita ini diturunkan, sudah ada 26 sepeda motor yang tercatat oleh petugas. Jumlah ini masih akan terus bertambah.