4 Kisah Pemenang Lotere yang Jatuh Miskin dalam Sekejap


Ingatlah, uang tidak selamanya selalu ada. Pepatah ini adalah suatu kebenaran yang berlaku di manapun dan kepada siapapun. Tak terkeculi jika Anda saat ini kebetulan memiliki simpanan beberapa juta dolar Amerika Serikat.

Anda akan terkejut betapa mudahnya menghabiskan uang hanya dalam hitungan tahun. Bahkan kondisinya bisa menjadi semakin parah jika Anda tidak tahu apa yang sedang lakukan atau Anda membuat lebih dari satu kesalahan dalam berinvestasi.

Sebagai bahan pelajaran, berikut ini adalah daftar 4 orang yang pernah memiliki uang miliaran di bank tapi sekarang berjuang untuk mendapatkannya kembali seperti dikutip dari laman therichest :

1. Suzanne Mullins

Mullins menjadi bukti banyak uang tidak menjadikan Anda bertambah bijaksana. Tahun 1993, Mullins menang lotere sebesar US4,2 juta.

Waktu itu, pemenang lotere di Virginia dibayar tahunan dan Mullins memutuskan untuk meminjam uang dari perusahaan keuangan. Perusahaan meminjamkan US$197,746 dan Mullins setuju untuk membayar cicilan tahunan menggunakan uang hasil menang lotere. Namun sesuatu terjadi dan Mullins berhenti membayar cicilannya.

Kemudian, sistem lotere Virginia berubah dan Mullins bisa mengambil sisa uang hasil menang loterenya sekaligus - dan menghabiskannya. Mullins lupa bahwa dia punya utang di perusahaan keuangan yang harus dibayar tiap tahun.

Meski Mullins mengaku sebagian besar uangnya digunakan untuk membiayai biaya pengobatan anak menantunya (lebih dari US$1 juta), namun dia tidak bisa menjelaskan apa yang terjadi dengan sisa uangnya. Pasalnya, dia tidak pernah menginvestasikan uang hasil menang loterenya.

Akhirnya perusahaan keuangan itu menuntut Mullins dan menang. Mullins pun bangkrut dan tidak bisa membayar sepeser pun cicilan di perusahaan keuangan tersebut.

2. Evelyn Adams

Warga New Jersey ini termasuk dalam daftar orang yang awalnya sukses tapi bangkrut karena kesalahannya. Evelyn sebenarnya seorang jutawan lebih dari sekali karena di menang lotere dua kali berturut-turut (tahun 1985 dan 1986). Jika ditotal, kekayaannya mencapai US$5 juta.

Evelyn begitu gigih mempertahankan status jutawannnya hingga akhirnya pada 2001 dia terpaksa hidup miskin. Penyebabnya? Evelyn adalah pecandu judi.


3.  Michael Carroll

Tahun 2002, Carroll menang salah satu lotere dengan hadiah terbesar di Inggris, hampir US$16 juta.

Sayangnya, Carroll justru menghabiskan uangnya dalam narkoba dan wanita. Dia juga membeli mansion berukuran besar hingga hampir roboh akibat pesta besar-besaran yang melibatkan alkohol dan narkoba.

Dia juga suka mobil-mobil mahal yang semuanya hancur karena dia sering mengadakan 'balapan' liar di dalam mansionnya. Butuh waktu 10 tahun bagi Carroll untuk menjadi miskin kembali. Pada 2012, Carroll tinggal di penampungan dan pernah ditahan karena makan sandwich tanpa bayar.

4.  William Post

Banyak kisah pemenang lotere yang hidup senang dan kemudian bangkrut dengan cepat. Tapi tidak sedramatis William 'Bud' Post.

Tahun 1988, Post bekerja serabutan dan hanya mengandalkan dana sosial saat dia menang lotere US$16.2 juta di Pennsylvania. Menurut majalah Time saat itu, di rekeningnya hanya ada US$2.46 saat dia menang lotere. Plus, dia baru saja dipenjara sebulan karena mengeluarkan cek kosong.

Jadi, saat dia menang besar, Post langsung menghabiskan uang dari hasil menang lotere yang dibayarkan secara berkala tiap tahun hanya dalam hitungan minggu. Uang tahun pertama yang hampir setengah juta dolar dihabiskan untuk membuka restoran, membeli pesawat ukuran kecil dan menanamkan modal di bursa mobil bekas. Tiga bulan setelahnya, dia sudah terjerat utang setengah juta dolar.

Dia sempat menjalani kehidupan yang agak lumayan hingga dia meneriman pembayaran uang lotere berikutnya. Kali ini, dia membeli sebuah mansion di Pennsylvania. Namun tidak berlangsung lama karena dia kembali hidup dengan uang seadanya.

Saat itu, Post juga dipusingkan dengan saudaranya dan tuntutan hukum dari pacar dan mantan induk semangnya, Ann Karpik. Wanita ini mengaku berhak menerima sepertiga hadiah lotere yang diterima Post.

Setelah bertarung di pengadilan cukup lama, Karpik memenangkan gugatan meski akhirnya tidak mendapat apa-apa. Pasalnya, Post sudah terlibat utang yang banyak dan tidak bisa memberi Karpik sepeser pun uang. Selain itu, Post juga terlibat masalah karena menembak mobil istri keenamnya dan berusaha menembak petugas penagih yang datang ke rumahnya. Akibat ulahnya itu, Post mendekam beberapa lama di penjara.

Beberapa usaha Post bangkrut dan pada akhir 1990an, dia harus hidup di penampungan dan mengandalkan dana sosial sebesar US$500. Post kemudian meninggal dalam keadaan miskin di usia 66 tahun pada 2006.