Menjelang puncak ibadah haji, yakni Wukuf di Arafah, jutaan jamaah haji dari berbagai penjuru dunia memadati Masjidil Haram, Arab Saudi. Hari ini, Jumat (18/9/2015) merupakan Sholat Jumat terakhir jelang Wukuf. Praktis, masjid terbesar di dunia ini akan dipadati jutaan jamaah haji dari seluruh dunia. “Allahu Akbar…Allahu Akbar”.
Sontak, Suasana Masjidil Haram menjadi lautan manusia. Jutaan jamaah menunaikan ibadah Salat Jumat bersama penduduk setempat, sehingga semua calon jamaah haji akan berbaur dengan jamaah dari seluruh dunia. Biasanya, khatib akan berpesan kepada umat Islam dunia untuk memperkokoh persaudaraan, sementara jemaah yang datang 3 jam sebelum waktu, sudah tidak akan kebagian tempat.
Masjidil Haram Hari Ini Menjadi Lautan Manusia |
Sesungguhnya, betapa indah dan nikmatnya sholat di depan Baitullah. Ini tentu akan dirasakan oleh jamaah haji yang tahun ini dipanggil oleh Robb-Nya. Mereka datang mememenuhi panggilan-Mu.
Derai air mata dan isak tangis, sambil mengucap kalimah toyyibah akan mewarnai perjalanan ibadah haji. Mereka duduk bersimpuh menghadap ka`bah dari berbagai penjuru arah, tanpa memperhatikan terik dan panasnya matahari.
Dengan satu komando, Allahu Akbar.. jutaan jemaah berbaris, rukuk dan sujud dengan tertib menghadap dan berserah diri kepada Ilahi Robbi.
Beberapa hari ke depan, jutaan umat manusia yang mengenakan pakaian ihram, serba putih akan bergerak secara massal ke Padang Arafah. Selanjutnya ke Muzdalifah dan Mina, guna menyelesaikan rangkaian ibadah haji.
Insya Allah, ibadah fisik ini dapat diselesaikan jemaah dengan sempurna dan kembali ke tanah air menyandang prediket haji mabrur. Allahumma Amin.
Pintu Masuk Gerbang Kota Mekkah Diperketat
Sebelumnya, penjagaan di sejumlah pintu masuk menuju Tanah Suci Makkah Al-Mukaromah sejak beberapa hari ini kian diperketat menjelang puncak haji (wukuf) di Padang Arafah. Insya Allah akan berlangsung Rabu (23/9/2015) sebagai mana keputusan Kerajaan Arab Saudi.
Satu di antaranya di checkpoint Syumaisi, Jeddah. Puluhan personel polisi lalu lintas dan petugas intel dan kriminal berjaga di pintu gerbang masuk yang mirip gerbang tol. Hanya saja di jazirah Arab ini tidak ada gardu loket bayar tol.
Mereka menghentikan setiap kendaraan yang akan masuk ke Makkah dan memeriksa dokumen kelengkapan mobil, surat iqoma (izin tinggal) bagi mukimin atau warga asing yang tinggal di Arab Saudi. Ada sekitar enam loket yang dibuka. Meski demikian, saking banyaknya kendaraan yang hendak masuk ke Mekkah, maka antrean panjang pun tak terelakkan.
“Kalau bukan musim haji, biasanya hanya tiga gerbang yang dibuka,” ujar Dadang, mukimin yang menyopiri kendaraan rombongan dari Daker Bandara Jeddah-Madinah. Antrean panjang pun tak terelakkan. Setelah sekitar setengah jam lebih menunggu, akhirnya tiga giliran mobil yang membawa rombongan kami diperiksa.
Beruntung, karena rombongan kami memakai baju petugas haji, memakai kartu pass Bandara Jeddah, kartu identitas petugas haji, serta naik mobil safara (konsulat Indonesia) maka petugas langsung mempersilakan kami lewat.
Pengalaman beberapa hari sebelumnya, saat akan masuk ke Mekkah lewat Jeddah, pemeriksaan hanya dilakukan di chekpoint Syumaisi. Namun, menjelang puncak haji pemeriksaannya berlapis. Setelah memasuki kawasan Mekkah, kendaraan juga diberhentikan di chekpoint kawasan Zaidi. Pemeriksaan pun sama. Selepas itu, kendaraan, sopir dan penumpang yang lengkap dokumennya dipersilahkan jalan.
“Kalau nggak lengkap disuruh balik lagi ke Jeddah. Atau kalau surat mobilnya nggak sesuai maka mobilnya ditahan, sedangkan orangnya diperbolehkan lewat,” kata Ahmad Faisol, mukimin yang sudah 11 tahun tinggal di Mekkah.
Penjaga yang bertugas memang tegas dan tanpa kompromi. Beberapa kendaraan yang penumpangnya tak memenuhi kelengkapan dokumen terpaksa harus putar arah, kembali ke Jeddah.
Dia menjelaskan, setiap musim haji pengamanan masuk ke Kota Mekkah memang diperketat. “Kalau saya karena tinggal di Mekkah maka bisa bebas ke luar masuk. Cukup menunjukkan iqoma,” ujarnya saat ditemui di Jeddah.