Kebaikan dan budi orang tua tidak akan pernah bisa dibalas oleh seorang anak. Walau dengan cara menggendongnya saat berhaji, Demikian seperti yang telah disabdakan oleh Rasulullah SAW. Namun, bukan berarti menggendongnya waktu haji bukan sebuah pekerjaan yang mudah untuk dilaksanakan.
Suatu ketika ada salah seorang sahabat yang ingin membalas kebaikan ibunya. Kemudian dia menggendong ibunya untuk pergi haji. Ketika ibundanya bergerak sedikit saja, terlukalah kulit sang anak tersebut. Tapi dia selalu mengatakan, "Aku Ikhlas untuk ibundaku".
Dia berjalan di bawah terik sinar mentari padang pasir hingga sampai di Ka'bah. Bahkan ketika thawaf pun, terus digendongnya ibunya penuh dengan kasih sayang. Meskipun harus tertatih dan terluka, dia ikhlas karena inilah yang bisa dilakukan untuk ibundanya.
Kemudian dia bertanya kepada Rasulullah, "Ya Rasulullah, aku telah menggendong ibuku untuk berthawaf dan berhaji. Apakah aku sudah bisa membalas jasa ibundaku? Rasulullah SAW menjawab, ketahuilah wahai anak muda. Apa yang sudah kamu lakukan itu belum mampu membalas setetes darah pun waktu ibumu melahirkanmu.
MasyaAllah.. Dari sabda nabi tersebut kita bisa mengambil hikmah, salah satunya adalah kenapa Nabi tidak mengatakan walaupun kamu menggendong saat shalat atau puasa?
Karena pada hakikatnya haji adalah ibadah yang paling berat daripada ibadah yang lain, karena selain dituntut istitho'ah, jamaah haji juga harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, secara lahir maupun batin. termasuk menjaga diri dari perbuatan fasiq, berbantah-bantahan dan perbuatan yang tidak diperbolehkan dalam agama selama prosesi haji berlangsung.
Baru-baru ini dilansir dari laman Emirates 24/7, Salah satu lelaki Pakistan yang tidak ingin disebutkan namanya tertangkap kamera sedang menggendong ayahnya yang lumpuh. Kejadian itu terungkap saat lelaki berusia sekitar 50 tahun itu melakukannya selama shalat Jumat di Arab Saudi.
Seorang lelaki Pakistan yang tidak ingin disebutkan namanya tertangkap kamera sedang menggendong ayahnya yang lumpuh untuk berhaji. |
Ia menceritakan ayahnya telah lumpuh sejak lama dan tidak bisa lagi berjalan layaknya manusia pada umumnya. ayahnya sejak dulu bermimpi ingin menunaikan ibadah haji. namun karena kondisi ekonomi dia harus menabung selama 15 tahun agar bisa mewujudkan keinginannya itu. Dia berjanji akan melakukan hal yang sama terhadap ayahnya (menggendongnya) saat beribadah haji nanti.
"Sebenarnya saya bisa mendorongnya dengan menggunakan kursi roda tetapi tidak ada yang lebih nyaman dan enak saya atau orangtua rasakan selain bahu saya" Kata lelaki tersebut.
Foto mengagumkan tersebut beredar di media sosial dan menuai pujian di sosial media seperti facebook dan Twitter. Mereka memuji perilaku anaknya yang shaleh tersebut, dan memuji ayahnya yang mampu mendidik anaknya dengan baik. Semoga kisah diatas mampu menginspirasi kita untuk bisa membalas kebaikan dan budi orangtua. Walaupun kebaikan mereka tidak akan pernah terbalaskan sampai kapanpun.