Dalam perjalanan mudik kemaren, pada rute tanjakan cijapati saya dan istri mencium bau terbakar. Saya kira itu bau rem dari kendaraan lain yang sedang menurun, jadi saya abaikan. Ketika sampai tasik-ciamis, knalpot terdengar seperti knalpot racing.. free flow. Saat itu saya cuman menduga ada kebocoran di knalpot dan saya abaikan juga. Tetapi ketika istirahat di tinggar jaya jatilawang, saya memeriksa knalpot di bawah mesin. Ternyata salah satu baut dari pegangan knalpot terlepas, klem knalpot pun lepas ndlosor ke belakang . Untuk sementara saya ikat pegangan knalpot ini dengan tali rafia .
Saat itu jam 4 sore, kalibagor tinggal sejam lagi dan saya berikut keluarga sudah lelah. Jadi saya putuskan untuk langsung pulang saja. Perbaikan mobil nanti saja sesudah lebaran. Dan selasa pagi saya bawa mobil ke bengkel Pak Sukendar. Tadinya pak Sukendar berkeberatan, meminta saya datang hari rabu saja. Setelah dibujuk, bilang bahwa ini masalah sederhana saja.. beliau mau juga memperbaiki di selasa pagi ..
Setelah dibuka knalpotnya, diketahui perpak (seal) knalpot sudah pecah. Hal ini disebabkan karena knalpot hanya terpasang dengan satu baut saja . Waktu beli masih ada 2 baut, yang 1 baut lainnya patah. Saat saya ganti kampas kopling di bengkel Riki cileunyi, sebuah baut lain dipatahkan. Dan saya lupa waktu memperbaikinya waktu servis sebelum mudik kemaren. Jadi ini memang benar2 unsur kelalaian manusia (human error) . Sekalian saja dua baut tanam knalpot yang patah ini diganti. Waktu manifoldnya dicopot, eh perpaknya rusak juga . Jadilah belanja onderdil :
- Perpak knalpot
- Perpak manifold
- 2 baut tanam baja untuk knalpot berikut murnya.
Untunglah masih ada toko onderdil Sukses Motor di Kebon Dalem Purwokerto yang buka hari itu. Toko lainnya seperti Dwitunggal dan Agung (depan hotel dinasti) tutup.
Setelah antri lama, akhirnya dilayani oleh mas Bambang.
Selanjutnya mencari bengkel las untuk mencopot dua baut tanam yang patah. Biayanya 50 rb untuk mencopot dua baut ini :p .
Eh pas dibawa ke pak Kendar, perpaknya salah! Yang dibeli itu perpak Zebra. Balik maning ke sukses motor, kali ini dilayani pak Rudi. Pertama kali diambilkan perpak charade, tapi ternyata kekecilan setelah dicoba dipasang di manifold. Setelah saya bilang perpak buat G10 barulah ketemu perpak yang pas. Harga perpak knalpot G10 lebih mahal yaitu 7500 perak. Jadi nambah 3500 perak, perpak Zebra-nya dikembalikan.
Akhirnya jam 2 siang selesai sudah. Pak Sukendar hanya mencharge 30 rb, saya bayar saja 50 rb. Jadi total biaya perbaikan knalpot adalah 128 rb 500 perak.
Sampai di rumah, tercium kembali bau sangit. Bau yang sama dengan bau yang tercium di tanjakan cijapati. Owalahhhh ternyata waktu nanjak di cijapati, perpak knalpotnya sudah bergeser dan terbakar. Kemungkinan knalpot kendor gara-gara melewati jalan rusak di majalaya.