Ilustrasi (Foto: Globalpost)
Arkeolog menemukan makam manusia yang diyakini berusia 3000 tahun. Selain makam manusia kuno yang berjumlah puluhan tersebut, arkeolog juga menemukan seni batu pertama di Sumatra, Indonesia.
Dilansir Stonepages, Selasa (16/4/2013), profesor Truman Simanjuntak dari National Research and Development Center for Archaeology yang berbasis di Jakarta, merupakan bagian dari grup ekskavasi (penggalian) Harimau Cave di Sumatra. Mereka mengklaim temuan ini sebagai penemuan yang sangat mengesankan.
Truman mengungkapkan, temuan makam yang berjumlah 66 adalah sangat aneh. "Ini berarti bahwa gua ini ditempati secara intens oleh manusia dan mereka terus menempatinya untuk waktu yang sangat lama," jelas Truman.
Ia mengatakan, masih ada hal menarik untuk ditemukan pada situs atau gua yang lebih dalam. "Kita belum menggali. Jadi, ini berarti gua akan sangat menjanjikan," tuturnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, gua bersejarah ini merupakan salah satu dari banyak gua yang ada di daerah tersebut. "Sampai sekarang kami jumpai hingga 50 gua di area dan sebagian besar gua mengandung bukti arkeologi," imbuhnya.
Menurutnya, area situs ini secara intensif digunakan oleh manusia kuno. Ia menduga bahwa dahulu gua ini dihuni sekira 10 atau 20 keluarga dan mereka memiliki kontak satu sama lain.
Selain itu, ada bukti bahwa mereka juga tampaknya mengonsumsi tanaman dan hewan seperti ayam serta babi. Sehingga, ia yakin bahwa manusia kuno ini tidak lagi hidup secara nomaden (berpindah-pindah). (fmh)
Dilansir Stonepages, Selasa (16/4/2013), profesor Truman Simanjuntak dari National Research and Development Center for Archaeology yang berbasis di Jakarta, merupakan bagian dari grup ekskavasi (penggalian) Harimau Cave di Sumatra. Mereka mengklaim temuan ini sebagai penemuan yang sangat mengesankan.
Truman mengungkapkan, temuan makam yang berjumlah 66 adalah sangat aneh. "Ini berarti bahwa gua ini ditempati secara intens oleh manusia dan mereka terus menempatinya untuk waktu yang sangat lama," jelas Truman.
Ia mengatakan, masih ada hal menarik untuk ditemukan pada situs atau gua yang lebih dalam. "Kita belum menggali. Jadi, ini berarti gua akan sangat menjanjikan," tuturnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, gua bersejarah ini merupakan salah satu dari banyak gua yang ada di daerah tersebut. "Sampai sekarang kami jumpai hingga 50 gua di area dan sebagian besar gua mengandung bukti arkeologi," imbuhnya.
Menurutnya, area situs ini secara intensif digunakan oleh manusia kuno. Ia menduga bahwa dahulu gua ini dihuni sekira 10 atau 20 keluarga dan mereka memiliki kontak satu sama lain.
Selain itu, ada bukti bahwa mereka juga tampaknya mengonsumsi tanaman dan hewan seperti ayam serta babi. Sehingga, ia yakin bahwa manusia kuno ini tidak lagi hidup secara nomaden (berpindah-pindah). (fmh)