Kini sudah banyak makanan yang mengandung bahan berbahaya seperti formalin. Tahu yang biasa digunakan untuk memenuhi makanan 4 sehat 5 sempurna juga sudah mengandung formalin.
Pedagang-pedagang nakal mencampurkan fiemalin agar tahu yang mereka jual bisa tahan lama. Seringkali kita kesulitan untuk membedakan mana tahu yang berformalin dan mana yang bebas zat pengawet ini. Saya akan memberikan beberapa tips untuk memilih tahu yang bebas dari bahan berbahaya.
Pedagang-pedagang nakal mencampurkan fiemalin agar tahu yang mereka jual bisa tahan lama. Seringkali kita kesulitan untuk membedakan mana tahu yang berformalin dan mana yang bebas zat pengawet ini. Saya akan memberikan beberapa tips untuk memilih tahu yang bebas dari bahan berbahaya.
Tahu merupakan salah satu makanan yang marak diawetkan dengan formalin. Kombinasi protein tinggi dan air membuat tahu mudah busuk, karenanya diperlukan bahan pengawet. Formalin dipilih karena murah dan berkemampuan baik dalam menghambat perkembangan bakteri. Selain itu, zat ini mampu mempertahankan garam dan kegurihan rasa serta membuat tahu mengembang.
Formalin adalah senyawa kimia yang diperbolehkan bagi penggunaan non makanan. Beberapa fungsinya adalah sebagai pembasmi serangga, bahan campuran parfum dan kosmetik, serta pengawet mayat. Bagaimanapun juga, zat ini berbahaya bila tertelan.
Prof. Dr. dr. I Made Djaja, SKM, MSC menjelaskan efek formalin bagi tubuh saat mengisi seminar 'Hidup Sehat dengan Makanan Sehat' di FKM UI. “Konsumsi jangka pendek dapat menyebabkan muntah dan mabuk, sementara akumulasi zat ini dalam jangka panjang bisa menimbulkan penyakit ginjal, otak, dan kanker.
Menurut I Made Djaja, penggunaan bahan kimia bisa ditemui sejak tahap penyimpanan kedelai, agar bahan baku tahu ini tak mudah rusak. Walaupun begitu, kedelai yang sudah digiling masih rentan terkena bakteri. Makanya, formalin ditambahkan saat adonan tahu akan dicetak.
Namun, tahu dari produsen yang bebas formalin juga bisa berbahaya jika ia tak menjual langsung produknya. “Formalin bisa ditambahkan oleh pihak kedua, yaitu pedagang, saat tahu akan dijual,” kata Kepala Unit Riset dan Pengembangan Masyarakat & Laboratorium Kesehatan Masyarakat FKM UI ini.
Waspadai jika tahu yang Anda beli tak kunjung busuk setelah disimpan 3 hari di suhu kamar atau 15 hari di kulkas. Perhatikan juga, apakah teksturnya kenyal (tidak padat tapi tidak mudah hancur), permukaannya kesat, dan berbau menusuk khas formalin. Jangan-jangan, tahu itu berformalin.
Walaupun demikian, I Made Djaja menganjurkan masyarakat untuk tetap mengonsumsi tahu. Pasalnya, kadar protein dalam tahu dan daging sama tinggi. “Daging seukuran korek api dan tahu atau tempe berukuran serupa, sama tinggi proteinnya,” ujarnya.
Apapun jenis tahu mentah yang Anda beli, lakukan tips berikut sebelum menyimpan tahu. “Cuci bersih, rebus, lalu masukkan ke kulkas,” kata I Made Djaja. “Formalin akan luntur dan menguap jika direbus. Selain itu, cara ini juga bisa bikin tahu awet seminggu,” tambahnya.
Penghasil tahu sangat menyayangkan hal yang terjadi pada tahu. Karena tanpa bahan pengawet, tahu yang dibuat harus habis dalam sehari. Namun berbeda dengan tahu yang menggunakanformalin.
Penjual akan memiliki stok yang banyak saat permintaan tahu sedang tinggi. Tahu yang mengandung formalin dipasarkan dengan harga yang cukup mahal karena tahu yang tidak terjual bisa disimpan.
Penjual akan memiliki stok yang banyak saat permintaan tahu sedang tinggi. Tahu yang mengandung formalin dipasarkan dengan harga yang cukup mahal karena tahu yang tidak terjual bisa disimpan.