Padahal sepak terjangnya sempat membuatnya menjado orang terkaya keempat Tiongkok
Petuah kekayaan bisa hilang dalam sekejap ada benarnya. Seorang Taipan asal Tiongkok setidaknya merasakan kebenaran petuah itu. Hartanya hilang hanya dalam hitungan jam.
Pan Sutoong, taipan elektronik dan properti di Hong Kong, kehilangan lebih dari setengah kekayaannya usai perusahaannya meraup laba US$ 22 miliar tahun ini. Namun dia mengatakan tak mempedulikannya.
Pan sempat menjadi orang terkaya keempat Tiongkok versi Bloomberg Asia pekan lalu ketika saham perusahaannya, Goldin Financial Holdings Ltd dan Goldin Properti Holdings Ltd melonjak lebih dari 350 persen.
Saat itu kekayaannya bertambah lebih cepat dari pendiri Alibaba Group, Jack Ma, yang kekayaan bersihnya meningkat sebesar US$ 8,2 miliar dan Li Ka-shing, yang naik US$ 4,6 miliar.
Sayang, nasib mujur tak lagi berpihak kepadana. Pada perdagangan Rabu, 22 Mei, harga saham perusahaan panel surya Hanergy milik Li Hejun terjun bebas kurang dari setengah jam.
Dua hari kemudian, saham si kembar Goldin mengikuti langkah Hanergy dan merugi sekitar US$ 20 miliar.
"Seolah tak terduga seperti kasino," kata Nigel Davis, dosen hukum Universitas Hong Kong. "Itu persis seperti perjudian."
Sebuah penyelidikan oleh Securities and Futures Commission Hong Kong pada bulan Maret terkait keuangan Goldin mengungkapkan bahwa selain 70,29 persen saham yang dikuasai Pan, ada 19 orang lain yang tak dikenalnya menguasai 28,29 persen saham perusahaannya.
"Kami melakukan bisnis seperti biasanya dengan cara-cara yang pernah kami lakukan. Termasuk ketika harga saham kami tinggi atau rendah," kata Pan.
Pada penutupan hari Kamis kemarin, Pan kehilangan US$ 12,7 miliar dan statusnya sebagai yang terkaya di Asia jatuh ke peringkat 20.
Jatuhnya saham perusahaan-perusahaan Tiongkok itu membuat banyak investor bertanya-tanya. Ketika Li tidak datang ke rapat umum pemegang saham tahunan Hanergy pada hari Rabu, saham perusahaan itu jatuh 47 persen kurang dari setengah jam sebelum akhirnya dihentikan.
Sebelumnya, saham Hanergy melonjak enam kali lipat dalam setahun hingga membuat perusahaan tersebut lebih berharga daripada Sony Corp.
Bagi Pan, kehilangan hampir US$ 22 miliar tidak membuatnya lantas putus asa. Mengenai status orang terkaya, Pan mengatakan itu hanyalah kata-kata dalam kertas.
"Saya menjual kinerja, bukan harga saham. Dan orang kaya sejati tidak akan menghitung kekayaannya setiap hari. Akan lebih baik lagi jika saya dikeluarkan dari daftar (orang terkaya) itu," katanya.