3 Nasihat Untuk Mereka yang Akan Menikah




Tidak terasa, 75 hari menjelang pernikahan saya dengan @nurimannisa. Walaupun kelihatannya secara perhitungan hari masih sangat lama, tetapi kami yakin bahwa 75 hari itu akan menjadi waktu yang tidak terasa. Karena untuk mereka yang ingin menikah, diperlukan banyak sekali persiapan menjelang pernikahan. Persiapan pernikahan itu antara lain tidak hanya untuk mempersiapkan acara pernikahan itu sendiri (yang cukup menghabiskan banyak waktu, pikiran dan tenaga), tetapi juga mental, ilmu, dan kesiapan untuk menjalankan pernikahan ke depannya.
Saya dan Melinda (calon istri saya), ingin agar kelak pernikahan kami dapat menjadi inspirasi, menguatkan satu sama lainnya, dalam meraih cita, cinta, dan surga. Walaupun tanggungjawab kami berdua akan bertambah, namun sebisa mungkin kami tidak berpikir bahwa pernikahan itu adalah beban. Justru dengan menikah, kami akan saling menguatkan satu sama lainnya. Menguatkan untuk apa? Ya itu tadi, meraih cita, cinta, dan surga. 3 visi nilai ini kami rangkum menjadi dua kata visi pernikahan kami, yaitu Pelita Cinta.

3 Nasihat untuk Mereka yang Akan Menikah

Menjalankan pernikahan tentu dalam pikiran saya adalah suatu hal yang tidak mudah. Walaupun di luar sana banyak yang bilang nikah muda itu asyik, berkah, dan lain sebagainya. Dalam pengamatan saya, jika menikah tidak ada ilmunya justru juga akan mengakibatkan cerai muda. Nah, ini bisa jadi masalah juga ke depannya. Menikahlah bukan hanya karena kita merasa butuh, tetapi juga karena kita sudah siap.
Maka dari itu, saya dan Mel umumnya meminta nasihat dari orang tua dan kerabat kami agar bisa menjalankan pernikahan kelak dengan lebih langgeng. Bermula dari orang tua, ke pakde dan bude, om dan tante, bahkan juga teman – teman kami yang sudah menikah. Mendengarkan tips dan trik menjalankan pernikahan dari mereka cukup asyik dan sangat menarik. Banyak ilmu baru yang bisa didapatkan.
Pekan lalu, tepat saat kumpul keluarga besar ibu adalah hal asyik bagi saya karena di situ saya mendapatkan banyak wejangan. Salah satu wejangan yang membekas di kepala saya adalah wejangan dari budhe saya yang sekarang tinggal di Australia. Sudah lama saya tidak berjumpa dengan beliau, sekalinya berjumpa beliau mendengar kabar bahwa saya ingin menikah. Maka, begitu ketemu saya, beliau langsung memberikan ‘petuah sakti’ bagi mereka yang ingin langgeng dalam pernikahan (mungkin karena takut tidak bisa berjumpa lagi karena harus kembali ke Australia).
“Ry, budhe hanya ingin menyampaikan 3 hal saja yang harus dipegang saat kita menikah agar langgeng. Ingat selalu 3 pesan ini ya.” Saya mengangguk tanda siap mendengarkan. Sambil berdebar juga, hal apa yang kira – kira akan disampaikan.
3 hal tersebut adalah,

Hal #1 – Selalu Respek dan Perlakukan dengan Hormat Pasangan Kita (Respect)

Kunci pertama yang disampaikan adalah respect, yaitu sikap saling menghormati antar pasangan. Menghormati antar pasangan mungkin itu sudah jelas, tetapi yang disampaikan budhe selanjutnya adalah : menghormati keluarga pasangan kita merupakan cara terbaik kita menghormati pasangan. Penekanan ini sungguh menarik, karena memang seringkali dalam pernikahan kita tidak sadar bahwa pernikahan itu bukan hanya pernikahan individu, tetapi juga pernikahan dua keluarga besar. Seringkali ego masing – masing keluarga masih menancap dengan kuat. Bagaimana kemudian pernikahan Arry akan langgeng saat Arry respect terhadap keluarga Melinda seperti Arry respect ke keluarga Arry sendiri. Begitu pula sebaliknya.
Simpel, tapi dalem banget.

Hal #2 – Selalu Percaya dan Menjaga Kepercayaan terhadap Pasangan (Trust)

Menikah, berarti saling percaya bahwa orang yang kita nikahi akan menjadikan diri kita lebih baik. Kata budhe. Untuk itu, jagalah selalu trust dan selalu percaya pada pasangan kita bahwa mereka adalah orang yang terbaik buat kita, dan telah dipilihkan Allah buat kita. Mereka yang tidak percaya bahwa pasangan mereka bukanlah yang terbaik, maka akan terus mencari titik celah dan akan merasa jenuh dengan pernikahan mereka sendiri. Pernikahan juga merupakan amanah, dan amanah paling dasar adalah ketika kita mampu dipercaya dan menjaga kepercayaan.
“Kamu kan biasa memimpin, pasti tahu kan apa saja yang menyebabkan orang trust and be trusted?”
Yup, saya tahu. Dan jawabannya tidak jauh – jauh : menjadi role model (teladan kebaikan), serta menjaga integritas di manapun kita berada.
Ga kalah simpel sama nomor 1, tapi juga dalem banget.

Hal #3 – Selalu Menjaga serta Menebarkan Cinta (Love)

Memutuskan menikah, berarti membawa orang baru masuk ke dalam kehidupan kita. Entah itu adalah istri maupun suami. Nasihat yang ketiga ini kemudian berujung pada satu hal : jagalah cinta.
Jika dibilang cinta, tentu saya mencintai Meliinda. Namun, apakah kemudian saya bisa menjaga cinta itu? Bagaimana cara kita bisa menjaganya? Bagaimana kita bisa menebarkannya? Sederhana sekali,
“Sepanjang pernikahan, jagalah cinta kalian berdua. Semakin lama menikah, semakin senang rasanya jika bertemu dan berjumpa. Menjaga cinta itu mudah, selalu tanyakan pada diri sendiri, apakah aku bisa membuat pasanganku lebih bahagia dibandingkan hari kemarin jika bertemu denganku?”
Dan jangan lupa, cinta bukan hanya untuk istri kita. Tempatkan posisinya sesuai hirarki. Cinta kepada Allah dan rasul yang utama, cinta kepada orang tua selanjutnya, baru kemudian cinta kepada keluarga kita. Menjaga cinta ini bukan hanya berlaku untuk pasangan, tetapi juga,
“Menjaga dan menebarkan cinta kepada Allah.”
“Menjaga dan menebarkan cinta kepada kedua pihak orang tua.”
“Menjaga dan menebarkan cinta kepada keluarga dan pasangan kita.
Tanyakan saja pertanyaan tadi, “apakah aku bisa membuat Allah lebih bahagia dibanding kemarin? Apakah aku bisa membuat ayah dan ibuku lebih bahagia dibanding kemarin? Apakah aku bisa membuat suami / istriku lebih bahagia dibanding kemarin? Jika semua dijawab ya, maka itulah cinta.”
So sweet banget.
value inilah yang kemudian akan kami pegang dan kami jaga dalam kehidupan pernikahan kami kelak. Visi pernikahan kami adalah pelitacinta, sementara core value kami adalah : Respect, Trust, and Love.
75 hari lagi kami menuju ke sana. Bagi pembaca yang berkesempatan untuk membaca tulisan ini dan mendapat manfaat darinya, kami mohon untuk mendoakan kelancaran keberlangsungan acara kami pada tanggal 28 Maret 2015 di Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang. Informasi lebih lengkap dapat dilihat di website kami, Pelita Cinta. Sekarang Mel sedang mempersiapkan segala sesuatunya di Semarang dan saya bersiap – siap di Bogor. Bila ada hal menarik lainnya, insyaAllah akan saya tuliskan kembali.
NB: Mohon doa untuk dituliskan pada kotak komentar di bawah. Bagi yang mendoakan, saya doakan kembali agar segera cepat menemukan jodohnya bagi yang belum bertemu dan bagi yang sudah, agar diberkahi perjalanan cintanya merajut cita, cinta, dan surga.