WAJAHMU boleh tampan, senyum juga menawan tetapi kalau enggak bisa baca Al-Qur’an sebagai hamba Allah dirimu belum patut dibanggakan.
Tampan itu bukan keabadian. Kelak dirimu akan mengalami penuaan. Wajah keriput, rambut jadi beruban. Badan yang kekar juga mengalami keropos tulang hingga mengalami pembungkukan. Kalau sudah demikian, apa lagi yang akan dirimu banggakan?
Sudah tua tapi belum becus baca Al-Qur’an sangat menyedihkan. Dari itu selagi masih muda bergiatlah mengaji untuk bekal di masa depan. Jangan cuma pamer ketampanan tetapi rupa iman masih berantakan.
Dirimu punya tanggung jawab menjadi imam rumah tangga, kawan! Jangan sampai gagap pengetahuan baca dan paham kandungan Al-Qur’an. Jadilah calon suami yang teladan. Lagipula menikah tak seindah dalam iklan. Butuh mental dan kejernihan akal dalam mengamalkan prinsip menyempurnakan separuh agama atas kehendak Sang Pencipta kehidupan. Untuk mewujudkan hal itu baiknya Al-Qur’an yang jadi pedoman.
Ganteng maksimal tapi pendek akal jangan jadi pilihan. Di dunia ini lelaki ganteng sudah pasaran, tetapi lelaki penghafal Al-Qur’an masih belum bertebaran. Jadilah ekslusif dalam keilmuan rohani niscaya hidupmu akan diberi kemudahan. Insyaa Allah jodoh terbaik akan disegerakan, mendampingimu membangun istana rumah tangga yang dipenuhi kebahagiaan.
Tetapi lebih bagus lagi kalau sudah tampan juga beriman. Mahir baca Al-Qur’an serta mampu mengamalkan. Tentu lengkaplah dirimu sebagai lelaki idaman. Suami yang paling diharapkan untuk menjadi imam dalam meraih kemuliaan.
Bagi yang berwajah pas-pasan jangan pula putus asa karena tidak diberi anugerah ketampanan. Justru dengan berwajah biasa-biasa saja kita termotivasi untuk memiliki keterampilan. Salah satu yang mesti dikuasai tentu kemahiran baca Al-Qur’an serta diamalkan dalam kehidupan. Percayalah ketampanan sejati itu keluar dari jiwa sebagai pancaran iman. []