Jakarta, Anak kecil adalah peniru yang baik. Kemampuan ini sangat menolong seorang ibu yang memiliki putera berusia 3 tahun. Kebiasaan anaknya memperhatikan sang ibu yang sedang menelepon menyelamatkan nyawa ibu yang tergeletak pingsan di lantai.
Aaron Green mendapati ibunya tergeletak di lantai kamarnya pada suatu pagi. Bocah itu kebingungan menolong sang ibunda karena tidak ada orang lain di rumah yang berlokasi di Coventry, West Midlands, tersebut.
Lalu bocah itu melihat BlackBerry ibunya yang berada di atas tempat tidur. Dia ingat sang ibunda menggunakan alat tersebut untuk menghubungi sejumlah orang, termasuk nenek buyutnya. Sehingga Aaron kecil pun berniat mencari bantuan dengan menggunakan handphone pintar itu.
Aaron tidak pernah menggunakan handphone sebelumnya. Dia juga belum bisa membaca dan menghapal huruf. Aaron hanya bisa berhitung. Namun entah bagaimana, dia kemudian bisa menelepon sang nenek buyut.
"Ibu sakit. Dia sangat sakit. Tolong ke sini dan tolong dia," kata Aaron melalui telepon kepada nenek buyutnya. Demikian dikutip dari Daily Mail, Kamis (6/12/2012).
Nenek buyutnya kemudian menghubungi Kara McCoy yang merupakan sahabat ibunda Aaron dan tinggal di jalan yang sama. Kara bergegas datang ke rumah itu. Ketika mendapati ibunda Aaron tergeletak tanpa respons, Kara menelepon ambulans.
Enam paramedis membutuhkan dua jam untuk menyadarkan ibunda Aaron sebelum akhirnya membawanya ke RS. Selama 5 hari dia koma dan ketika terbangun, perempuan itu sama sekali tidak bisa mengingat apa yang telah dialami.
Setelah sadar, perempuan yang bekerja di bar itu menuturkan sebelum jatuh pingsan hingga tidak ingat apa-apalagi, dirinya baru saja pulang kerja shift malam. Kemudian dia mengalami hipoglikemia.
Menurutnya, dia bisa meninggal jika saja puteranya tidak melakukan hal yang berani. "Kalau nggak ada Aaron saya nggak ada di sini sekarang. Saya selalu ngobrol di telepon jadi dia pasti melihat saya dan meniru apa yang saya lakukan," ucap perempuan bernama Cally tersebut.
Dikatakan dia, kebiasaannya mengobrol di telepon mengganggu beberapa orang, namun hal itu malah mengajarkan sesuatu kepada anakanya. "Ini luar biasa karena dia tidak tahu abjad dan baru saja bisa menghitung sampai 10," imbuh perempuan 26 tahun tersebut.
Cally juga heran dengan anaknya yang tahu cara menggunakan telepon genggamnya yang dalam keadaan terkunci. Dia menuturkan, anaknya telah memencet tombol buku alamat dan langsung menelepon nenek buyutnya.
Dokter mengatakan Cally sangat beruntung bisa selamat. "Rasanya seperti ada malaikat pelindung yang membimbingnya untuk melakukan sesuatu," imbuh Cally.
Sedangkan menurut sahabat Cally, Kara, ibunda Aaron itu tergeletak di lantai saat dirinya masuk ke dalam rumah. Kebetulan Kara memiliki kunci rumah itu. Dia menduga Cally terjatuh dari tempat tidur. Saat itu Kara mendapati Cally bergerak namun tidak mampu merespons.
"Aaron sangat berani dan tenang sehingga Anda tidak akan menduga berapa usianya. Dia mengatasinya jauh lebih baik dari saya," ucap Kara.
Hipoglikemia terjadi saat kadar gula dalam darah turun melewati batas normal, yakni 60 atau 70 mg/dL. Saat mengalami hipoglikemia biasanya yang bersangkutan akan merasa pusing, lemas, kurang konsentrasi, bahkan bisa pingsan.
Aaron Green mendapati ibunya tergeletak di lantai kamarnya pada suatu pagi. Bocah itu kebingungan menolong sang ibunda karena tidak ada orang lain di rumah yang berlokasi di Coventry, West Midlands, tersebut.
Lalu bocah itu melihat BlackBerry ibunya yang berada di atas tempat tidur. Dia ingat sang ibunda menggunakan alat tersebut untuk menghubungi sejumlah orang, termasuk nenek buyutnya. Sehingga Aaron kecil pun berniat mencari bantuan dengan menggunakan handphone pintar itu.
Aaron tidak pernah menggunakan handphone sebelumnya. Dia juga belum bisa membaca dan menghapal huruf. Aaron hanya bisa berhitung. Namun entah bagaimana, dia kemudian bisa menelepon sang nenek buyut.
"Ibu sakit. Dia sangat sakit. Tolong ke sini dan tolong dia," kata Aaron melalui telepon kepada nenek buyutnya. Demikian dikutip dari Daily Mail, Kamis (6/12/2012).
Nenek buyutnya kemudian menghubungi Kara McCoy yang merupakan sahabat ibunda Aaron dan tinggal di jalan yang sama. Kara bergegas datang ke rumah itu. Ketika mendapati ibunda Aaron tergeletak tanpa respons, Kara menelepon ambulans.
Enam paramedis membutuhkan dua jam untuk menyadarkan ibunda Aaron sebelum akhirnya membawanya ke RS. Selama 5 hari dia koma dan ketika terbangun, perempuan itu sama sekali tidak bisa mengingat apa yang telah dialami.
Setelah sadar, perempuan yang bekerja di bar itu menuturkan sebelum jatuh pingsan hingga tidak ingat apa-apalagi, dirinya baru saja pulang kerja shift malam. Kemudian dia mengalami hipoglikemia.
Menurutnya, dia bisa meninggal jika saja puteranya tidak melakukan hal yang berani. "Kalau nggak ada Aaron saya nggak ada di sini sekarang. Saya selalu ngobrol di telepon jadi dia pasti melihat saya dan meniru apa yang saya lakukan," ucap perempuan bernama Cally tersebut.
Dikatakan dia, kebiasaannya mengobrol di telepon mengganggu beberapa orang, namun hal itu malah mengajarkan sesuatu kepada anakanya. "Ini luar biasa karena dia tidak tahu abjad dan baru saja bisa menghitung sampai 10," imbuh perempuan 26 tahun tersebut.
Cally juga heran dengan anaknya yang tahu cara menggunakan telepon genggamnya yang dalam keadaan terkunci. Dia menuturkan, anaknya telah memencet tombol buku alamat dan langsung menelepon nenek buyutnya.
Dokter mengatakan Cally sangat beruntung bisa selamat. "Rasanya seperti ada malaikat pelindung yang membimbingnya untuk melakukan sesuatu," imbuh Cally.
Sedangkan menurut sahabat Cally, Kara, ibunda Aaron itu tergeletak di lantai saat dirinya masuk ke dalam rumah. Kebetulan Kara memiliki kunci rumah itu. Dia menduga Cally terjatuh dari tempat tidur. Saat itu Kara mendapati Cally bergerak namun tidak mampu merespons.
"Aaron sangat berani dan tenang sehingga Anda tidak akan menduga berapa usianya. Dia mengatasinya jauh lebih baik dari saya," ucap Kara.
Hipoglikemia terjadi saat kadar gula dalam darah turun melewati batas normal, yakni 60 atau 70 mg/dL. Saat mengalami hipoglikemia biasanya yang bersangkutan akan merasa pusing, lemas, kurang konsentrasi, bahkan bisa pingsan.
___________
Source : detik