BATAM - Kasus penipuan dengan modus menyamarkan jenis kelamin kepada pasangannya hingga hampir ke jenjang pelaminan kembali terjadi di Batam. Kali ini pelakunya adalah Dede Ageng Raka yang akrab dipanggil Raka oleh warga di Batuaji. Dede yang sejatinya perempuan tulen, mengelabuhi kekasihnya, LU, 19, dan warga dengan menyamar dan bergaya layaknya laki-laki.
Kedok Raka terbongkar oleh warga perumahan MKGR Batuaji setelah digerebek karena sering menginap di tempat kos kekasihnya, LU, Jumat (14/12) malam lalu. Setelah digerebek, Raka digelandang ke Mapolsek Batuaji dan diinterogasi polisi.
Saat penggerebekan, sebenarnya penyamaran Dede sempat tak terdeteksi warga. Dede dan LU yang sempat dibawa ke rumah seorang Ketua RT di Perumahan MKGR Batuaji sempat didesak segera menikah untuk menghindari perzinaan.
Tapi Dede yang terus menyembunyikan identitas aslinya, menolak saat akan dinikahkan dengan LU. Karena menolak dinikahkan, Dede nyaris jadi bulan-bulanan warga yang terlanjur emosi.
Beruntung sebelum terjadi tindakan main hakim sendiri, beberapa perangkat RT/RW di lingkungan perumahan MKGR menyelamatkan Dede dengan membawanya ke Mapolsek Batuaji. Di Mapolsek Batuaji, Dede akhirnya berterus terang membongkar kedok jenis kelamin aslinya.
Kepada penyidik, Dede mengaku nekad menutup-nutupi identitas aslinya karena sudah terlanjur mencintai LU. Bahkan LU yang tak tahu ternyata Dede sebenarnya perempuan tulen. LU mengaku tahu jenis kelamin Dede dari kepolisian.
Dede pun mengaku menyesal setelah kedoknya terbongkar. "Saya sangat menyesal dan malu sekali dengan apa yang telah saya jalani dan perbuat menyamar sebagai laki-laki kepada warga dan kekasih saya. Tapi gimana lagi sudah terlanjur. Saya pun sebenarnya tak mau berbuat aib seperti ini. Saya janji akan kembali jadi pria seutuhnya sesuai kodratnya. Mungkin tak bisa langsung, saya coba bertahap," ujar Dede yang mengakui penyesalannya kepada polisi dan warga.
Kapolsek Batuaji, Kompol Tua Turnip mengaku terkejut dengan ulah Dede. "Warga selama ini juga tak tahu dengan identitas asli Dede. Sebenarnya kasus ini bukan ranahnya Polsek Batuaji. Namun untuk menghindari tindakan main hakim sendiri oleh warga yang sudah emosi dengan ulah Dede, mau tak mau yang harus kami amankan dulu. Kami tak berhak menahan Dede," ujar Tua Turnip yang terkenal sangat ramah dengan wartawan.
Sementara salah satu tokoh warga sekaligus tokoh agama di lingkungan Perumahan MKGR, Ustadz Ali, menuturkan bahwa Dede selama ini sempat tinggal lama di masjid kawasan MKGR. Saat tinggal di masjid itu pula kedok Dede nyaris terbongkar.
"Dede ini tak punya tempat tinggal, makanya saya kasihan dan saya tampung di Masjid. Sebenarnya anak-anak masjid ada yang sempat curiga dengan identitas jenis kelami Dede. Tapi begitu gelagatnya dicurigai anak Masjid, Dede langsung pergi dan beraksi layaknya pria macho," ujar Ali.
Uniknya lagi, Dede pula yang sering adzan di masjid yang ia tinggali itu. Bahkan dalam beberapa kali kesempatan, Dede pernah memimpin sholat sebagai imam masjid.
Kedok Raka terbongkar oleh warga perumahan MKGR Batuaji setelah digerebek karena sering menginap di tempat kos kekasihnya, LU, Jumat (14/12) malam lalu. Setelah digerebek, Raka digelandang ke Mapolsek Batuaji dan diinterogasi polisi.
Saat penggerebekan, sebenarnya penyamaran Dede sempat tak terdeteksi warga. Dede dan LU yang sempat dibawa ke rumah seorang Ketua RT di Perumahan MKGR Batuaji sempat didesak segera menikah untuk menghindari perzinaan.
Tapi Dede yang terus menyembunyikan identitas aslinya, menolak saat akan dinikahkan dengan LU. Karena menolak dinikahkan, Dede nyaris jadi bulan-bulanan warga yang terlanjur emosi.
Beruntung sebelum terjadi tindakan main hakim sendiri, beberapa perangkat RT/RW di lingkungan perumahan MKGR menyelamatkan Dede dengan membawanya ke Mapolsek Batuaji. Di Mapolsek Batuaji, Dede akhirnya berterus terang membongkar kedok jenis kelamin aslinya.
Kepada penyidik, Dede mengaku nekad menutup-nutupi identitas aslinya karena sudah terlanjur mencintai LU. Bahkan LU yang tak tahu ternyata Dede sebenarnya perempuan tulen. LU mengaku tahu jenis kelamin Dede dari kepolisian.
Dede pun mengaku menyesal setelah kedoknya terbongkar. "Saya sangat menyesal dan malu sekali dengan apa yang telah saya jalani dan perbuat menyamar sebagai laki-laki kepada warga dan kekasih saya. Tapi gimana lagi sudah terlanjur. Saya pun sebenarnya tak mau berbuat aib seperti ini. Saya janji akan kembali jadi pria seutuhnya sesuai kodratnya. Mungkin tak bisa langsung, saya coba bertahap," ujar Dede yang mengakui penyesalannya kepada polisi dan warga.
Kapolsek Batuaji, Kompol Tua Turnip mengaku terkejut dengan ulah Dede. "Warga selama ini juga tak tahu dengan identitas asli Dede. Sebenarnya kasus ini bukan ranahnya Polsek Batuaji. Namun untuk menghindari tindakan main hakim sendiri oleh warga yang sudah emosi dengan ulah Dede, mau tak mau yang harus kami amankan dulu. Kami tak berhak menahan Dede," ujar Tua Turnip yang terkenal sangat ramah dengan wartawan.
Sementara salah satu tokoh warga sekaligus tokoh agama di lingkungan Perumahan MKGR, Ustadz Ali, menuturkan bahwa Dede selama ini sempat tinggal lama di masjid kawasan MKGR. Saat tinggal di masjid itu pula kedok Dede nyaris terbongkar.
"Dede ini tak punya tempat tinggal, makanya saya kasihan dan saya tampung di Masjid. Sebenarnya anak-anak masjid ada yang sempat curiga dengan identitas jenis kelami Dede. Tapi begitu gelagatnya dicurigai anak Masjid, Dede langsung pergi dan beraksi layaknya pria macho," ujar Ali.
Uniknya lagi, Dede pula yang sering adzan di masjid yang ia tinggali itu. Bahkan dalam beberapa kali kesempatan, Dede pernah memimpin sholat sebagai imam masjid.
sumber : jpnn.com