Jejak Qaddafi di Masjid Indonesia (Bagian-1)


Mendiang Muammar Qaddafi



Mendiang Muammar Qaddafi

Selain sebagai tempat ibadah umat Islam, masjid juga memiliki peran besar dalam menjalin hubungan personal dengan satu negara. Di Indonesia, salah satu masjid yang memiliki hubungan tersebut adalah Masjid Muammar Qaddafy di Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Walaupun saat ini masjid itu berganti nama menjadi Masjid Az-Zikra, sejarah berdirinya masjid ini tidak lepas dari sosok mantan pemimpin Libya kontroversial, Muammar Qaddafi.

Terlepas dari kiprah sosok Qaddafi atau Khadafi di negara asalnya, orang yang paling dicari Amerika Serikat (AS) ini telah meninggalkan warisan di Indonesia.

Dialah yang telah membantu pendanaan berdirinya masjid megah di wilayah Sentul itu pada 2007 lalu. Berkat Qaddafi pula, seluruh pembiayaan pembangunan masjid ini berjalan atas koordinasi World Islamic Call Society (WICS), sebuah organisasi dakwah yang berkantor pusat di Tripoli, Libya.

Setidaknya, lebih dari Rp 50 miliar dana WICS disumbangkan untuk pembangunan masjid megah ini. Hingga akhirnya, Masjid Muammar Qaddafy diresmikan pada Ahad, 7 Juni 2009.

Sayangnya setelah tewasnya sang penyumbang dana dalam serangan yang dilancarkan kelompok perlawanan di Sirte, Libya, 20 Oktober tahun lalu, sumber pendanaan operasional dari WICS dan Pemerintah Libya pun dihentikan.

Menurut Koordinator WICS Indonesia KH Muhyiddin Junaidi, pemerintahan transisi Libya telah memberhentikan bantuan operasional itu sejak 2012. Sejak itu pula, masjid berganti nama menjadi Masjid Az-Zikra di bawah asuhan Ustaz Arifin Ilham.

Sayangnya, perubahan nama masjid tersebut ternyata tidak serta-merta direstui WICS Indonesia. Muhyiddin mengatakan, walaupun Khadafi sudah meninggal, WICS masih memiliki tanggung jawab atas masjid tersebut.

WICS menginginkan agar masjid itu tetap dengan nama sang penyumbang dana. “Ini untuk memberikan pesan peran Pemerintah Libya dalam pembangunannya,” kata Muhyiddin.
 Amri Amrullah
Redaktur : Damanhuri Zuhri