Minuman soda atau soft drink adalah jenis minuman yang populer di tengah masyarakat. Harga yang relatif murah serta kemudahan dalam mengkonsumsinya membuat banyak orang menyukai soda sebagai minuman pilihan di aneka situasi. Di tengah popularitasnya, soda juga dikenal sebagai pemicu aneka masalah kesehatan. Salah satunya adalah kegemukan. Di Amerika Serikat, kebiasaan masyarakat mengkonsumsi minuman bersoda membuat banyak produsen merilis produk minuman bersoda tanpa kalori.
Terlepas dari aspek positif dan negatifnya, namun di balik itu semua ternyata ada mitos tersembunyi tentang minuman bersoda. Salah satu mitos yang cukup populer tentang minuman bersoda adalah kemampuannya membersihkan paru-paru perokok. Benarkah mitos ini?
"Tentunya soda itu kalau ditelan ya tidak serta-merta akan sampai ke paru. Soda itu bukan deterjen," tutur Prof Helmi, dalam acara bincang sehat Dr Oz Indonesia di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, sebagaimana dilansir Detik Health. Menurutnya, mitos tentang kemampuan soda dalam membersihkan paru-paru itu adalah mitos yang tidak benar. Soda tidak akan mengendap di paru-paru seperti sabun lalu melakukan pembersihan. Ketika diminum, soda akan langsung berlalu ke saluran pencernaan. Walau begitu, Profesor Helmi menyebutkan campuran soda dan susu bisa sedikit membantu proses pembersihan paru-paru. Konsumsi susu akan membentuk lendir pada paru-paru sehingga orang yang meminumnya akan mengalami batuk.
"Dari konsumsi susu, akan terbentuk lendir lebih banyak. Dengan mekanisme batuk, ini bisa membersihkan paru," jelas Prof Helmi. Walau begitu, bagi para perokok, tindakan terbaik untuk membersihkan paru-paru adalah mulai menghentikan konsumsi rokok sejak sekarang. Konsumsi rokok dalam jangka panjang jelas tidak hanya mengancam paru-paru Anda namun juga organ tubuh lainnya.