Permasalahan obesitas dan berat badan kian hari menjadi masalah yang serius bagi masyarakat perkotaan. Beragamnya jenis makanan yang dikonsumsi serta semakin tingginya stres yang dialami, membuat konsumsi makanan tidak sehat terus bertambah. Komitmen yang rendah serta ketidakdisiplinan membuat para pelaku diet selalu mengalami kegagalan saat menjalankan programnya.
Nah, dalam artikel ini penulis ingin memperkenalkan sebuah metode diet terbaru bernama diet Mayo dan Vegan. Apa sih Diet Mayo?Diet Mayo sejatinya adalah merupakan jenis diet yang bertujuan memangkas konsumsi karbohidrat dan garam selama jangka waktu 2 pekan secara berturut-turut. Karbohidrat dan garam kita ketahui bersama merupakan sumber masalah terbesar dalam obesitas dan berat badan. Jika dilaksanakan secara konsisten, diet ini mampu memangkas berat badan hingga 5 kg.
Berbeda dengan Diet Mayo, Diet Vegan adalah diet yang menempatkan prioritas makanan pada sumber bahan nabati. Para praktisi Diet Vegan memandang bahwa konsumsi daging dan telur dapat menyebabkan masalah lingkungan. Selain itu, para praktisi Diet Vegan juga memandang daging dan telur adalah penyumbang terbesar penyebab masalah kesehatan seperti kanker dan jantung.
Walau berbeda, Anda tetap dapat memilih salah satu dari keduanya. Jika Anda tertarik dengan Diet Mayo, konsumsi makanan yang menjadi prioritas adalah buah-buahan, gandum, sayur, Alpukat, kacang almond, walnuts, biji-bijian seperti chia seeds, dan minyak zaitun. Semua bahan tersebut dapat Anda kombinasikan dalam menu sarapan Anda.
Nah, jika Anda tidak menyukai gandum dan biji-bijian, Anda dapat memilih Diet Vegan sebagai alternatif. Menurut Dessy Aryanti Utami, S.Gz, para praktisi Diet Vegan dapat memulai program dietnya dengan menghindari asupan daging merah terlebih dahulu. Daging merah memiliki kadar lemak yang sangat tinggi sehingga berada di urutan teratas makanan yang tidak boleh dikonsumsi. Setelahnya, Anda dapat memangkas konsumsi daging putih seperti dada ayam, paha, dan sejenisnya. Lambat laun, perlahan Anda bisa meninggalkan produk turunan daging seperti telur dan susu.
Pengganti dari makanan di atas bisa dengan mengkonsumsi jamur merang, tahu dan tempe. Ketiga jenis bahan ini mampu mensubtitusi kebutuhan protein yang ada di bahan makanan hewani. Selain protein nabati, disarankan untuk menambah konsumsi zat besi dengan memakan bayam dan kangkung, sawi dan kailan. Hal ini dikarenakan para pelaku Diet Vegan akan kehilangan banyak zat besi karena tidak mengkonsumsi protein hewani.
Nah, kedua diet di atas tentu mudah dipraktikkan bagi Anda. Selain bahan makanan yang dibutuhkan memang banyak tersedia di pasaran, Anda pun relatif dapat memulainya secara bertahap. Selamat berdiet ya!