Empat Pertanyaan Anak dan Empat Jawaban Orang Tua Mengenai Allah SWT!




Anak-anak kadang melontarkan pertanyaan kritis yang susah dijawab. Mulai dari pertanyaan besar tentang hakikat Allah SWT, sampai hal-hal sederhana yang tak terpikirkan orang dewasa. Apalagi, arus informasi dari media elektronik dan televisi sekarang begitu cepat.

Misalnya pertanyaan: Allah SWT itu seperti apa? Kenapa Allah tidak kelihatan? Kenapa setan suka mengganggu manusia? Kenapa ibu tidak shalat? Diperkosa, disodomi itu apa? Dan seterusnya.

Sebagian orang tua memilih marah atau menyuruh anaknya berhenti menanyakan hal-hal semacam itu. Padahal, sikap itu tidak tepat. Anak tetap akan mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya.
Bisa jadi, sikap orang tua yang semacam itu akan membuat anak mencari jawaban ke sumber yang salah atau tidak percaya lagi pada orang tua.

Ustazah Herlini Amran menjelaskan, menjawab pertanyaan kritis dari anak membutuhkan wawasan keilmuan yang baik. Orang tua perlu banyak membaca, bertanya langsung pada psikolog, atau aktif mengikuti kajian keislaman yang berkaitan dengan tarbiyatul aulad (pendidikan anak).

Jika tidak tepat dalam menjawab pertanyaan anak, akan berdampak pada pertanyaan-pertanyaan selanjutnya yang membingungkan orang tua dan anak.
Benarlah sabda Rasulullah SAW, ''Berbicaralah kepada manusia sesuai kemampuan intelektualnya; berbicaralah dengan bahasa mereka; atau posisikan manusia sesuai dengan posisi masing-masing.''

Kunci menjawab pertanyaan kritis anak-anak adalah sikap positif dan terbuka. Beri penjelasan dengan bahasa yang sederhana, tidak perlu panjang lebar yang malah membingungkan anak.
Ustazah Herlini menambahkan, salah satu cara yang dapat digunakan adalah hiwar (dialog) yang dilakukan dengan santai, tidak tegang atau marah.

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar hakikat Allah SWT, orang tua harus memahami jika kemampuan intelektual anak-anak baru sampai pada tahap benda-benda konkrit.
Maka, jelaskan hakikat Allah melalui ciptaan-ciptaannya yang konkrit, seperti tumbuhan, binatang, bunga, dan manusia. Berikan contoh yang mudah dipahami.


1. “Ayah, Bunda, Allah itu apa sih?”


Nak, Allah itu Yang Menciptakan segala-galanya. Langit, bumi, laut, sungai, batu, kucing, cicak, kodok, burung, semuanya, termasuk menciptakan nenek, kakek, ayah, ibu, juga kamu.


2. “Ayah, Bunda, bentuk Allah itu seperti apa?”


Adek tahu ‘kan, bentuk sungai, batu, kucing, kambing,..semuanya.. nah, bentuk Allah itu tidak sama dengan apa pun yang pernah kamu lihat. Sebut saja bentuk apa pun, bentuk Allah itu tidak sama dengan apa yang akan kamu sebutkan.

Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis

فَاطِرُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ‌ۚ جَعَلَ لَكُم مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ أَزۡوَٲجً۬ا وَمِنَ ٱلۡأَنۡعَـٰمِ أَزۡوَٲجً۬ا‌ۖ يَذۡرَؤُكُمۡ فِيهِ‌ۚ لَيۡسَ كَمِثۡلِهِۦ شَىۡءٌ۬‌ۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ (١١)

[Dia] Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan [pula], dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S. Asy-Syura:11)


3. “Ayah, Bunda, Allah itu ada di mana?


Nak, Allah itu bersemayam di Arasy. Allah dekat dengan kita. Allah itu selalu meliputi hati setiap orang yang saleh, termasuk di hati kamu, Sayang. Jadi, kekuasaan Allah selalu ada bersamamu di mana pun kamu berada.

Mari kita perhatikan firman Allah Swt berikut “Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, Kemudian dia bersemayam di atas ´Arsy dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. dan dia bersama kamu di mana saja kamu berada. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hadid: 4).

“Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang?. Atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku?” (QS. Al-Mulk: 16-17).

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُواْ لِي وَلْيُؤْمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat.(Q.S. Al-Baqarah (2) : 186)

وَهُوَ مَعَكُمۡ أَيۡنَ مَا كُنتُمۡ‌ۚ

Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada.(Q.S. Al-Hadiid: 4)

وَلِلّهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ فَأَيْنَمَا تُوَلُّواْ فَثَمَّ وَجْهُ اللّهِ

Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. (Q.S. Al-Baqarah (2) : 115)

Allah sering lho bicara sama kita..misalnya, kalau kamu teringat untuk bantu Ibu dan Ayah, tidak berantem sama kakak, adek atau teman, tidak malas belajar, tidak susah disuruh makan,..nah, itulah bisikan Allah untukmu, Sayang

وَٱللَّهُ يَهۡدِى مَن يَشَآءُ إِلَىٰ صِرَٲطٍ مُّسۡتَقِيمٍ

Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. (Q.S. Al-Baqarah: 213)

4. "Ayah, Bunda kenapa kita harus nyembah Allah?”

Nak, kita menyembah Allah sebagai wujud bersyukur karena Allah telah memberikan banyak kebaikan dan kemudahan buat kita. Contohnya, Adek sekarang bisa bernapas menghirup udara bebas, gratis lagi.. kalau mesti bayar, ‘kan Ayah sama Bunda gak akan bisa bayar. Di sungai banyak ikan yang bisa kita pancing untuk makan, atau untuk dijadikan ikan hias di akuarium.

Semua untuk kesenangan kita.
Kalau Adek gak nyembah Allah, Adek yang rugi, bukan Allah. Misalnya, kalau Adek gak nurut sama ibu-bapak guru di sekolah, Adek sendiri yang rugi, nilai Adek jadi jelek. Isi rapor jadi kebakaran semua. Ibu-bapak guru tetap saja guru, biar pun kamu dan teman-temanmu gak nurut sama ibu-bapak guru.

إِنَّ ٱللَّهَ لَغَنِىٌّ عَنِ ٱلۡعَـٰلَمِينَ

Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya [tidak memerlukan sesuatu] dari semesta alam.(Q.S. Al-Ankabut: 6)

Sumber : Ustazah Herlini Amran