Ngukur Diri




Ukurlah kemampuan diri,
jangan memaksakan diri.
Selain Kasdi – yang diceritakan singkat di judul Menerima Apa Adanya –, masih banyak lagi sebenarnya manusia-manusia yang bahagia dengan kehidupan apa adanya. Mereka ini tidak terusik dengan kemewahan sekelilingnya. Mereka ini tidak terusik dengan keberhasilan orang-orang di sekitarnya. Mereka ini tidak terusik dengan kesuksesan orang-orang di dekatnya.
Selain menerima apa adanya, mereka ini tahu diri, ngukur diri. Coba lihat, pakaian yang enak dipakai adalah bukan pakaian kebesaran – maksudnya bukan pakaian yang kebesaran –, melainkan pakaian yang pas. Kalau bisa ngukur diri, insya Allah hidup jadi indah, hidup jadi nyaman.
Ngukur diri juga erat kaitannya dengan menerima hidup apa adanya. Dan ia pun ada kaitannya dengan kemampuan menyederhanakan kehidupan; menyederhanakan keinginan, menyederhanakan tujuan, dan menyederhanakan langkah. Orang yang sederhana, masalahnya pun akan sederhana.
Mau tidak mendapatkan masalah?
Hiduplah sederhana.