KILIS, KOMPAS.com - Sepasang pengantin Turki memutuskan untuk berbagi sukacita pada hari pernikahan mereka dengan mengundang 4.000 pengungsi Suriah makan dan berpesta bersama di Kilis, Turki selatan.
Pasangan itu, Fethullah Uzumcuoglu dan Esra Polat, yang menikah di provinsi yang terletak dekat perbatasan Suriah pekan lalu, mengundang para pengungsi yang melarikan diri dari negara mereka sejak perang saudara dimulai empat tahun lalu.
Turki telah menerima hampir dua juta pengungsi Suriah dan di Kilis ada 4.000 pengungsi yang ditampung dan diberi makan oleh Kimse Yok Mu, sebuah badan amal Turki yang memberikan bantuan kepada jutaan orang di seluruh dunia.
Kimse Yok Mu berafiliasi dengan gerakan Gulen, dikenal juga sebagai gerakan Hizmet, yang terinspirasi oleh ajaran Fethullah Gulen, seorang pengkhotbah Islam Turki yang berada di pengasingan di Pennsylvania, AS.
Secara total, sekitar empat juta pengungsi Suriah telah melarikan diri dari negara mereka. PBB telah melukiskan hal itu sebagai krisis pengungsi terburuk dalam satu generasi. Masih menurut PBB bulan lalu, sekitar delapan juta orang mengungsi di dalam Suriah sendiri.
Ide untuk berbagi pada hari spesial pasangan itu dengan orang-orang yang kurang beruntung berasal dari ayah sang mempelai pria, yaitu Ali Uzumcuoglu. Dia mengatakan kepada harian Serhat Kilis bahwa dirinya berharap orang lain bisa melakukan hal yang sama dan berbagi pesta pernikahan mereka dengan para saudari dan saudara mereka, orang-orang Suriah.
"Kami berpikir bahwa pada hari yang bahagia semacam itu, kita mesti berbagi sukacita pernikahan dengan saudara dan saudari kita dari Suriah. Kami pikir ini hal terbaik yang dilakukan bersama Kimse Yok Mu yang bisa menyediakan sebuah truk. Insya Allah, hal ini akan mendorong orang lain melakukan hal yang sama dan memberikan makanan bagi saudari-saudara dari Suriah ini. Bagi kami, itu merupakan sebuah jamuan malam pernikahan yang menarik."
Sang ayah juga mengatakan, dia senang bahwa pasangan tersebut memulai kehidupan baru mereka "dengan tindakan tanpa pamrih". Makanan disajikan dalam sejumlah truk. Mereka yang menyediakan makanan itu termasuk pasangan pengantin sendiri.
Hatice Avci, juru bicara Kimse Yok Mu, mengatakan kepadai100.co.uk pada Kamis (30/7/2015) lalu bahwa pasangan tersebut menggunakan uang yang mereka terima dari keluarganya untuk menyelenggarakan pesta bersama para pengungsi yang tinggal di dalam dan sekitar kota.
Pengantin perempuan, Polat, mengatakan kepada I100 bahwa itu merupakan sebuah pengalaman yang indah serta betapa bahagianya dia bisa berbagi makanan dengan mereka yang membutuhkan. "Saya terkejut ketika Fethullah pertama kali bercerita tentang gagasan tersebut tetapi kemudian saya menerimanya. Itu sebuah pengalaman yang indah. Saya senang bahwa kami berkesempatan berbagi pesta pernikahan kami dengan orang-orang yang nyata membutuhkan," kata dia.
Pengantin pria, Uzumcuoglu, mengatakan merupakan perasaan yang luar biasa bisa membuat orang lain bahagia. "Melihat kebahagiaan di mata anak-anak pengungsi Suriah tak ternilai harganya. Kami memulai perjalanan kami menuju kebahagiaan dengan membuat orang lain bahagia dan itu perasaan yang hebat," katanya.