Imam Besar Masjidil Haram, Syeikh Suud Bin Muhammad Bin Ibrahim As Shuraim atau dikenal dengan Syeikh Shuraim mengatakan bahwa jamaah haji yang meninggal dunia akibat reruntuhan alat berat (crane) di Masjidil Haram adalah mati syahid.
“Mereka yang meninggal tertimpa retuntuhan Masjidil Haram kita anggap mereka adalah syuhada,” ujarnya melalui akun twitter resminya, Sabtu (12/09/2015).
Syeikh Shuraim memandang demikian dengan alasan bahwa Nabi Muhammad menggolongkan korban reruntuhan (Shahibul Hadmi) adalah syahid.
“Karena Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassallam mengatakan bahwa diantara yang digolongkan sebagai syuhada, mereka adalah “Shahibul Hadmi.” Muttafaqun alaihi,” lanjutnya mengutip hadits riwayat Bukhori dan Muslim.
Sampai Sabtu pagi, sumber resmi Pemerintahan Arab Saudi dikutip Stasiun televisi Al Arabiya mengatakan, jumlah korban meninggal telah naik menjadi 107, dan cedera 238.
Saudi juga menyatakan crane jatuh akibat badai kencang. Sementara itu Negara itu dilanda topan pasir dahsyat dalam beberapa hari belakangan.
Pemerintah Arab Saudi telah memeriksa kecelakaan itu, sementara 15 panel medis, pertolongan dan pertahanan sipil telah dikerahkan ke lokasi kecelakaan.
Dan hingga saat ini, semua rumah sakit di Makkah telah disiagakan penuh untuk menerima pasien akibat musibah di masjidil haram.