Saat Suami Terlalu Dekat dengan Teman Kerja Wanitanya




Sahabat Ummi, dalam lingkungan kerja tentu suami akan berinteraksi dengan teman pria maupun teman wanitanya. Sepanjang interaksi profesionalnya dalam taraf wajar, tentu bukan masalah. Namun bagaimana jika istri merasakan bahwa interaksi suami dengan teman kerja wanitanya terlalu intensif sehingga istri menjadi cemburu?
Banyak orang mengatakan bahwa cemburu adalah bumbu dari suatu hubungan pernikahan atau bukti akan adanya cinta. Cemburu dalam taraf normal masih diperkenankan seperti hadits berikut ini:
"Sesungguhnya Allah cemburu, orang beriman cemburu, dan cemburuNya Allah jika seorang Mu'min melakukan apa yang Allah haramkan atasnya" (HR. Imam Ahmad, al-Bukhari dan Muslim).
Akan tetapi hati-hati, cemburu yang berlebihan atau cemburu buta dapat merusak hubungan tersebut .
Nah, bagaimana mendeteksi cemburu yang berlebihan atau cemburu buta?
Inilah ciri-ciri cemburu buta:
1.Memonitor pasangan setiap waktu: kemanapun, dengan siapa, sedang apa. Misalnya dengan sering mencuri-curi untuk mencari tahu isi HP pasangan (SMS, panggilan keluar masuk, dll).
2.Hatinya tidak tenang, dipenuhi rasa was-was dan curiga setiap waktu
3.Ingin diajak kemanapun dan kapanpun oleh pasangan (bentuk ketidakpercayaan)
4.Sering menuduh tanpa bukti yang jelas
5.Bersikap kasar, sering marah, bahkan kadang berteriak atau memukul.
Sahabat Ummi, penyebab timbulnya cemburu yang berlebihan adalah: lemahnya iman dan lalai dari mengingat Allah swt, sehingga tergoda provokasi setan. Atau hati yang berpenyakit sehingga senantiasa berprasangka buruk dan hanya fokus pada kekurangan pasangan. Bisa juga karena rasa minder dan kurang percaya diri.
Lalu bagaimana kiat kiat untuk atasi cemburu yang berlebihan kepada suami?
Kedepankan prasangka baik (husnudzon) kepada suami/istri kita. Insya Allah dengan kita berprasangka baik, maka baik pula kenyataannya. Bukankah Allah SWT melarang hamba-Nya berprasangka buruk?
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya kebanyakan dari prasangka itu adalah dosa."(QS. Al-Hujurat :12)
1.Senantiasa bertakwa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tenangkan hati dengan zikrulloh
2.Megingat bahwa bersabar lebih utama dan amarah adalah dekat dengan syaitan
3.Menjauhi pergaulan yang buruk, teman yang buruk akan membuat hati menjadi rusak
4.Berprasangka baik (positif thinking)
5.Bersikap qana’ah (menerima segala ketentuan Allah swt dengan lapang dada)
6.Senantiasa mengingat kematian dan hari akhirat dan berdoa mohon pertolongan Allah SWT
7.Menyibukkan diri dengan amal sholeh
8.Menjauhi perilaku menyakiti hati pasangan
9.Menghitung semua kebaikan pasangan
10.Membangun kepercayaan dan keterbukaan terhadap pasangan
11.Kemukakan kecemburuan yang dirasakan dengan baik.
“Barang siapa yang dapat menahan amarahnya, sementara ia dapat meluapkannya, maka Allah akan memanggilnya di hadapan segenap mahluk. Setelah itu, Allah menyuruhnya memilih bidadari surga dan menikahkannya dengan siapa yang ia kehendaki.” (HR Ahmad).

Begitu istimewanya imbalan yang diberikan bagi orang yang dapat mengendalikan amarahnya. Semoga kita senantiasa dapat bersikap sabar dalam menghadapi setiap ujian dalam kehidupan.
Semoga bermanfaat.