Diantara kita sering melihat atau bahkan diri kita sendiri yang masih memainkan HP jelang sholat. Baik saat sholat sendiri atau sholat berjamaah di masjid. Bagi orang yang tidak memahami, mereka akan sewot saat melihat orang lain masih pegang HP, atau kita yang masih kutak kutik keypad dan orang lain yang memandang kita sewot.
Mungkin mereka bergumam dalam hati, “orang itu gimana sih, udah mau sholat masih aja main HP, mbok ya nanti dilanjutkan setelah sholat..”. Mungkin kita atau orang lain seperti itu untuk melampiaskan kekesalan. Bahkan ada yang negur langsung, “Mas HP nya matiin dulu, dah tau mau sholat masih main HP aja..” he he..
Saya sedang belajar, belajar memahami baik untuk diri saya atau untuk orang lain.. Belajar berprasangka positif melihat suasana seperti itu. Karena saya merasakan, bisa jadi kita teringat istri, anak, atau temen, atau sahabat atau siapapun yang perlu kita ingatkan sholat, maka kita ingatkan mereka baik melalui sms atau BB atau WA agar mereka sholat.. “Mama.. Udah adzan nih, sholat ya, ajak jamaah nenek, dedek dan bibi..”, “Nak, udah adzan nih, jangan lupa sholat dulu ya..”. “Bro.. Udah adzan.. Ayo jamaah ke masjid”.
“Barang siapa mengajak kepada suatu kebaikan, maka ia mendapat pahala seperti orang yang mengikutinya, dengan tidak mengurangi sedikitpun pahala-pahala mereka. Dan barang siapa yang mengajak kepada kesesatan maka ia akan mendapat dosa seperti orang yang mengikutinya, dengan tidak mengurangi sedikitpun dosa-dosa mereka.”
(H.R. Muslim)
Atau bahkan jangan-jangan kita sedang mengajak follower twitter kita yang jumlahnya ribuan untuk melaksanakan sholat. Jika dengan ajakan itu mereka bergerak mengambil air wudhu, dan sholat berjamaah.. Subhanallah.. Betapa mulianya aktifitas ini..
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain.”
(Al-Hujurat: 12)
Wallahu a’lam bish-shawab..