Masyarakat Muslim Malawi telah bekerjasama dengan sejumlah pihak di seluruh negara dalam memerangi meningkatnya aktivitas pelacuran di kalangan remaja, yang dinilai telah mencapai proporsi yang mengkhawatirkan.
“Ada tingkat pertumbuhan prostitusi remaja di negara ini. Ada ratusan remaja di rumah bordil dan di jalan-jalan di kota dan desa kami, menjual tubuh mereka untuk hidup. (Ini) situasi yang, jika dibiarkan terus, akan membunuh struktur sosial negeri ini,” kata Alhaj Jafalie Kawinga, Presiden Forum Muslim untuk Demokrasi dan Pembangunan (MUSFORD), seperti dikutip On Islam pada Rabu (5/8).
“Ini adalah situasi ini yang telah memaksa kami untuk meluncurkan inisiatif demi menyelamatkan gadis-gadis remaja kita dari tindakan yang tidak manusiawi ini. Kami bermaksud mendorong kepekaan masyarakat terlepas dari keyakinan agama mereka atas kejahatan ini, sehingga setiap orang harus terlibat dalam memerangi prostitusi remaja,” tambah Kawinga.
Menurut Departemen Perempuan, Kesejahteraan Anak dan Pelayanan Masyarakat di negara itu, banyak anak-anak yang baru berusia 10 tahun bekerja di rumah bordil, di mana mereka dibayar dengan uang yang hanya sedikit demi kelangsungan hidup mereka.
Red : Gus Jati