Alat berat menimpa jemaah di Masjidil Haram, Jumat (11/9). (Detikcom free watermark/pool)
Jakarta, -- Korban tragedi jatuhnya alat berat di Masjidil Haram, Mekkah pada Jumat (11/9) meningkat. Terakhir diberitakan BBC, korban luka mencapai 230 orang. Sedangkan total jumlah meninggal dunia adalah 107 orang, termasuk dua orang jemaah asal Indonesia.
Perkembangan terbaru soal jumlah korban dicuitkan petugas sipil Arab Saudi melalui akun Twitter resmi.
Alat berat berwarna merah tiba-tiba roboh dan menimpa jemaah yang sedang melaksanakan tawaf di Masjidil Haram, sekitar pukul 17.45 waktu setempat. Itu merupakan jeda antara salat Ashar dan Magrib.
Berdasarkan sebuah video amatir yang diunggah ke YouTube, alat berat itu bergoyang dan jatuh karena kondisi Mekkah saat itu dilanda badai angin dan hujan deras.
Jatuhnya alat berat menimbulkan debuman keras disusul teriakan panik dari orang-orang. Alat berat yang jatuh merupakan bagian pembangunan Masjidil Haram yang belum tuntas.
Petugas menyampaikan, Masjidil Haram akan diperluas sekitar 400 ribu meter persegi agar lebih layak menampung 2,2 juta orang yang beribadah bersamaan.
Lebih dari tiga juta jemaah haji pada 2012 memenuhi Masjidil Haram. Mulai 2013 pemerintah Arab Saudi pun memutuskan mengurangi kuota dengan alasan keamanan.
Indonesia selama ini dikenal sebagai negara dengan jumlah jemaah haji yang cukup banyak. Jemaah Indonesia termasuk yang menjadi korban dalam tragedi jatuhnya alat berat di Masjidil Haram itu.
Diterangkan Syailendra Dharmakitri, Konjen RI di Jeddah kepada CNN Indonesia, dua warga negara Indonesia meninggal dan 30 lainnya luka berat serta ringan. Korban luka sedang dirawat di dua rumah sakit.
Menteri Agama Lukman Hakim yang lansung meluncur dari Jeddah ke Mekkah sudah menemui korban luka.
Sementara Presiden Joko Widodo yang baru datang dan langsung melakukan konferensi pers, diberitakan detikcom, tak bisa umroh dan mengunjungi lokasi kejadian karena masih sterilisasi dan pembersihan. Ia lantas meminta Lukman mengunjungi para korban.