Minuman yang disarankan dan tidak disarankan dikonsumsi anak


Banyak sekali minuman kemasan yang beredar di sekitar kita, tak sedikit pula anak yang biasanya ingin mencoba atau biasanya kita memberikan minuman tersebut kepada anak. Tapi taukah bahwa jenis minuman itu ada yang disarankan dikonsumsi dan ada yang tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi oleh anak anda. Beberapa waktu lalu kami menemukan info menarik dari sebuah foto yang diunggah di sosial media. Dalam foto itu terdapat informasi jenis minuman yang disarankan dan tidak disarankan untuk konsumsi Anak. Berikut kami jabarkan informasinya agar bisa sama sama mengetahui info ini, mari kita simak :




MINUMAN BERSODA

Terbuat dari karbondioksida (CO2) dan air. Untuk membuat air soda, cukup dengan melarutkan gas karbondioksida dalam air. Bila dimasukkan ke dalam air dengan tekanan tinggi, karbondioksida akan membentuk asam karbonat. Itulah sebabnya minuman ini disebut minuman berkarbonasi (carbonated beverages). Asam karbonatlah yang menyebabkan munculnya sentuhan khas soda di mulut (mouthfeel) dan menimbulkan efek menggigit saat diminum.
TIDAK DISARANKAN UNTUK ANAK. Kandungan karbohidrat dan gulanya sangat tinggi, bahkan kandungan gulanya mencapai 12 sendok teh! Selain dapat memicu obesitas, juga memudahkan pengeluaran kalsium dari dalam tubuh. Sehingga dapat menyebabkan pengeroposan tulang dan kerusakan gigi.


TEH INSTAN KEMASAN

Minuman ini memilki kandungan gula tinggi. Dalam minuman teh instan kemasan 250ml, rata-rata kandungan gulanya mencapai 21gram atau sekitar 5 1/4 sendok teh!
TIDAK DISARANKAN UNTUK ANAK. Zat-zat di dalamnya dapat membahayakan tubuh anak. Salah satunya adalah tanin yang mampu menghambat penyerapan zat besi dan beresiko memicu anemia, dan kafein yang dapat menggangu syaraf otak anak. Tubuh anak sendiri baru dapat mengeluarkan kafein dari sistem metabolisme setelah 14 jam. Jika asupan zat-zat tersebut terjadi berulangkali, maka dapat mengganggu fungsi ginjal. Hindari juga minuman kemasan berlabel rendah gula atau less sugar, karena menggunakan natrium -salah satu komponen garam dalam takaran tinggi sebagai pengganti gula. Jika dikonsumsi terus-menerus dapat menyebabkan gangguan ginjal dan hipertensi.
PILIH: teh celup atau teh tubruk yang diseduh air hangat. Teh celup biasanya mengandung 175mg polifenol, dua kali lebih besar dibanding teh kemasan. Polifenol baik bagi tubuh sebab bersifat antioksidan atau anti racun. Cukup berikan teh pada anak 1 cangkir perhari dengan gula maksimal 2 sendok teh.

JUS BUAH BERBULIR

Pada dasarnya, minuman jus berbulir memiliki kandungan gula sama tinggi dengan jus buah kemasan. Seporsi jus buah berbulir ukuran 250ml rata-rata mengandung 115 kalori atau setara dengan 7 sendok teh gula. Bulir-bulir di minuman ini pun tidak sepenuhnya asli, konon dibuat dari bahan sintetis yang rasa dan teksturnya mirip bulir jeruk. Kandungan asam yang tinggi pada minuman ini beresiko merusak enamel gigi anak.
BOLEH DIBERIKAN PADA ANAK. Tapi tidak lebih dari 150ml per hari. Untuk mencegah obesitas dan mengbulkan keinginan anak untuk menikmati kesegaran minuman ini, buatkan saja jus buah segar yang dicampur bulir dari jeruk asli.


JUS BUAH KEMASAN

Meski mengandung sari buah segar, jus buah kemasan ternyata memiliki bahaya hampir sama dengan minuman soda. Satu porsi jus buah kemasan 250ml rata-rata mengandung 115 kalori atau setara dengan 7 sendok teh gula! Terlalu banyak minum jus kemasan beresiko tajam meningkatkan kenaikan berat badan, diabetes tipe 2, dan penyakti jantung. Kandungan asam yang tinggi juga beresiko merusak enamel gigi.
BOLEH DIBERIKAN PADA ANAK. Tapi tidak lebih dari 150ml per hari. Pilih yang bertuliskan “pastheurized”, artinya disterilkan dengan cara pasteurisasi sehingga kandungan zat gizi di dalamnya tidak rusak. Langsung minum air putih pasca menikmati untuk menghapus kadar asam yang menempel pada gigi, dan sikat gigi setidaknya 1 jam setelahnya.
PILIH: jus buah buatan sendiri, asli dari buah dan tambahan gula.

BUBBLE DRINK

Bubble pada minuman ini terbuat dari tepung tapioka yang diseduh air panas lalu diberi pewarna makanan dan dibulatkan satu persatu. Bubble drink sebenranya tidak memerlukan tambahan bahan kimia berbahaya. Membuatnya cukup dengan campuran senyawa pangan aman seperti alginate dan kalsium.
BOLEH DIBERIKAN PADA ANAK. Tapi tidak lebih dari satu porsi ukuran sedang per hari. Perhatikan varian campuran bubble, diantaranya jus buah, kopi, teh, dan susu. Untuk anak, pilih bubble drink yang mengandung susu atau jus buah asli (bukan bubuk atau ekstrak). Hindari bubble drink teh atau kopi.

MINUMAN PROBIOTIK

Minuman probiotik terbuat dari susu fermentasi dan dapat meningkatkan bakteri “baik” di usus. Bakteri “baik” dalam minuman ini bermanfat untuk anak, yakni mencegah diare akibat penggunaan antibiotik. Riset yang dimuat dalam laporan American Academy of Pediatrics melaporkan, anak yang diberi probiotik sejak awal menderita diare akibat infeksi virus, akan sembuh lebih cepat.
BOLEH DIBERIKAN PADA ANAK. Cukup 1-2 botol per hari. Khusus balita yang sedang diare, berikan 1/2-1 botol sehari. Anak yang menderita penyakit gangguan kekebalan tubuh tidak disarankan mengkonsumsi minuman probiotik, karena bisa menimbulkan infeksi serius.

SLURPEE

Minuman berkarbonasi yang didominasi rasa buah ini disajikan semi beku mirip bunga salju, sehingga sangat digemari anak. Apalagi saat membeli, si kecil dapat mengambil sendiri hanya dengan memencet tombol mesin minuman. Minuman ini tidak mengandung nutrisi apapun. Kandungan asam fosfat dan kafeinnya berbahaya bagi anak.
TIDAK DISARANKAN UNTUK ANAK. Kandungan gula yang tinggi dapat memicu obesitas, juga memudahkan pengeluaran kalsium dari dalam tubuh. Ini dapat mengakibatkan terjadinya pengeroposan tulang dan kerusakan gigi.
PILIH: membuat sendiri di rumah. Caranya dengan membekukan susu atau jus buah segar pada freezer dalam kulkas.

MINUMAN ISOTONIK

Minuman ini diperlukan untuk mengatasi kekurangan air dan mineral pada tubuh. Ada beberapa sel penting di dalam tubuh, yaitu Na, K, Cl, Ca, dan Mg. Ion Ca dan Mg misalnya, sangat dibutuhkan untuk kontraksi otot. Kekurangan air dan mineral biasanya diakibatkan oleh aktifitas berat seperti olahraga berat atau saat terserang diare. Jika diminum berlebihan, justru menimbulkan resiko gagal ginjal dan tekanan darah tinggi.
TIDAK DISARANKAN UNTUK ANAK. Dalam kondisi normal, tubuh anak hanya butuh Natrium 2,3gram per hari, dan Klorida kurang dari 50mg. Karena itu pada kondisi normal, anak tidak perlu mengganti cairan tubuh dengan minuman isotonik.

NATA DE COCO DAN ALOE VERA

Nata de coco adalah pelengkap minuman dari air kelapa, yang memiliki kadar mineral dan vitamin. Pengolahannya memerlukan bakteri Acetobacteri vylinum yang bisa melaukan fermentasi gula dalam air kelapa untuk diubah menjadi nata de coco. Sementara itu, lidah buaya (aloe vera) mengandung vitamin C, B12, E, zat besi, tembaga, dan germanium. Baik nata de coco dan lidah buaya bermanfaat bagi kesehatan. Namun pada minuman kemasan yang mengandung nata de coco dan lidah buaya bukan tak mungkin khasiat keduanya justru “luntur”. Pasalnya minuman kemasan umumnya mengandung pengawet atau pemanis buatan, sehingga kadar gulanya tinggi. Tak jarang minuman kemasan nata de coco dan lidah buaya juga tak sepenuhnya memakai bahan asli, melainkan bahan sintetis yang rasa dan bentuknya mirip.
BOLEH DIBERIKAN PADA ANAK. Maksimal 2 botol seminggu. Kandungan zat antrakuinon dalam lidah buaya jika dikonsumsi dalam jumlah besar dapat menyebabkan kram perut, diare, dan dehidrasi.

YOGHURT KEMASAN

Yoghurt adalah sumber kalsium yang baik, tapi jumlah kandungannya berbeda-beda antara satu merk dengan merk yang lain. Yoghurt yang baik terbuat dari susu murnidan dua jenis bakteri hidup “baik” lactobacillus bulgaricus dan streptococcus thermopillus yang mengubah susu menjadi yoghurt lewat fermentasi. Diluar itu, sedikit perasa tambahan gula atau buah asli masih OK. Jika dikonsumsi teratur dapat membantu menjaga kesehatan saluran cerna.
BOLEH DIBERIKAN PADA ANAK. Berikan yoghurt berkandungan gula rendah 200cc per hari. Jauhi produk yang mengandung pemanis buatan, atau yang mencantumkan gula di urutan pertama pada daftar label di kemasannya. Banyak produk yoghurt mengklaim mengandung buah asli, padahal hanya buah sintetik, ekstrak atau perisa buah. Agar aman, beli yoghurt tawar, lalu tambahkan madu atau potongan buah untuk menambah rasa manis.